Mungkin, kalian akan mengira bahwa aku akan menulis artikel tentang buku pertamaku *rada gak nyambung*. Tetapi, ternyata, kalian salah. Aku akan menulis tentang awal perjalananku menjadi seorang penulis cilik. Baiklah, akan aku ceritakan.
Pertengahan 2014, aku mencoba menulis sebuah naskah novel pertama yang bergenre horror-detective yang masih acak-acakan. Maklum, waktu itu, aku belum tahu banyak tentang dunia tulis-menulis. Dan, karena banyak godaan bermain internet, aku tidak menyelesaikan naskah novelku. Jadilah sampai sekarang naskah novelku masih 6 bab. Belum full seperti seharusnya. Sekarang, naskah novelku itu sudah kuhapus.
Awal 2015, tepatnya tanggal 5 Januari, aku sedang termenung di kelas melihat anak-anak cowok bermain bola di kelas. Mereka sudah diperingatkan untuk tidak bermain didalam kelas. Tetapi, mereka tetap saja bermain di dalam kelas. Wajarlah, anak cowok memang begitu.
Sambil memandang mereka, aku melamun. Aku mengingat sebuah cerpen yang beberapa tahun lalu kubaca di sebuah website majalah anak favoritku. Aku lupa judul cerpen itu. Yang jelas, ada beberapa kata dalam cerpen itu yang berkaitan dengan kata "DIAMOND". Bisa ditebak, bahwa itu akan menjadi ide untuk calon novel pertamaku yang sedang dalam proses penerbitan.
Pada pukul 6 sore, aku menulis naskah novel keduaku yang bergenre fantasy-friendship. Novel itu kuberi judul "The Big 3: The Legend of Diamond Crystal". Mulai saat itu, aku berjanji akan menulis novel dengan rutin.
Hari demi hari berlalu, saat itu pertengahan bulan Februari. Aku melihat judul dan isi novelku. Aku merasa judul dan isi novelku tidak nyambung sebagaimana seharusnya. Aku lalu mengubah judul novel tersebut menjadi "The Big 3: Adventure in Avennia Kingdom".
Akhir Februari, naskah novelku itu pun selesai. Tapi, aku nggak sempat ngirim karena salah satu kerabat dari keluarga ibuku meninggal dunia. Barulah, beberapa hari setelahnya aku mengirim novelku itu ke penerbit. Tepatnya, di sebuah seri buku yang ditulis oleh anak-anak dan untuk anak-anak. Ya, seri buku favoritku: KKPK (singkatan dari Kecil-Kecil Punya Karya).
Bulan April-Juni aku kadang-kadang menelepon redaksi untuk menanyakan naskahku. Tapi, redaksinya sibuk. Aku lalu memutuskan untuk kembali ke aktivitasku.
Bulan November, tepatnya tanggal 6. Aku menelepon kakak redaksinya. Alhamdulillah..... novelku mau diterbitkan! Aku senang bukan main mendengar kabar tersebut. Sehari setelah itu, aku mengirimkan biodata, ucapan terima kasih, dan sebagainya ke email KKPK. Aku menunggu sampai akhirnya redaksi mengirimkanku SPP (Surat Perjanjian Penerbitan). Aku terus memandang berkas SPP tersebut seharian. Oh, iya, kakak redaksi mengirimkan dua berkas SPP untuk ditanda tangani. Setelah itu, aku mengirimkan satu berkas SPP untuk arsip penerbit. Satunya? Untuk ku simpan. Kata kakak redaksi, bukuku akan diproses setelah SPP diterima. Dan... SPP tersebut diterima oleh penerbit dua hari setelah dikirim. Bukuku juga sedang dalam proses.
Akhir kata, ku ucapkan sekian dan terima kasih.
Salam dari Booklovers,
Athaya Sholeha.